Total Tayangan Halaman

Sabtu, 17 Mei 2014

kumpulan twitt #TaliJiwo By Sudjiwotedjo

Aku bukannya nangis, Kekasih. Aku cuma tak tahu pada harapan mana lagi airmata ini dapat    kusimpan .#talijiwo.  

Jangan sengaja pergi biar dicari. Jangan sengaja lari biar dikejar. Berjuang tak sebercanda itu, Kekasih #talijiwo.
 
Yang membekas dari lilin bukan lelehnya, Kekasih, tapi wajahmu sebelum gelap .. .  

Tentu aku ingin selalu mengenangmu, Kekasih, walau malu, karena mengenang adalah pekerjaan pensiuan ...

Kekasih, aku tak sedang doa, aku hanya pekerja malam menggali lubuk di hatimu ..

Knp tawaku "heuheuheu" krn di dalam tawa itulah terkandung airmataku yg paling bening, Kekasih ..

Kekasih, Romantis itu mendengar gesekan sandal2 jepit ke aspal dari orang2 yg bergegas nuju Jumatan

Manusia harus saling mengingatkan pada kebaikan, krn awan, gunung, hujan dll hanya bisa mengingatkan kita kepada mantan

Kekasih, engkau kopi puncak malamku, pahit dan kelam tanpa kusedu ..

Sedekat sunyi pada sepi di nadiku, Kekasih, nasib kudekap dalam canda ..

Mengenalmu adalah kebangkitan dalam hidupku, meski mengenangmu selalu membuatku bersedih, Kekasih ..

Benci dan dendam bisa dikubur, Kekasih, selesai, tapi cinta tetap gentayangan ...
 
Lelaki yang kubawa dalam diriku adalah dia yang berkali2 kalah dan bangkit berkali2, tidakkah itu gairahmu, Kekasih?

Mengapa tisu bermanfaat, karena cinta tak pernah kemarau, Kekasih.. Oooo...

Ah, Kekasih...Kekasih..Kekasihku, ada persamaan siang dan malam. Di keduanya terkandung kamu ...

Gerimis dimana pun sama, Kekasih, airnya bertubi-tubi seperti kenanganku akan tangismu  

Andai rasa ini belum kau pagar bernama cinta, Kekasih, tentu lebih luas dapat kuhampar diriku padamu .. 

Samar-samar kau sendirian di sampan, Kekasih, sungainya mengalir ke dalam waktuku …
 
Kekasih, boleh kupinjam senyummu dengan bunga yang ringan?  

Mungkin kamu lupa, Kekasih, dulu sempat kusematkan mawar pada ingatanmu yang jauh …  

Ini masih asam garam kehidupan, Kekasih. Senyum asammu sudah bergaram di lukaku …  

Pohon-pohon sudah pulang ke perbukitan, Kekasih, menjadi siluet berlatar bulan ...menunggu senandungmu .. 

Mungkin gagal adalah caraku menamai sesuatu yang persis kehendakNya, tapi tak sesuai keinginanku, Kekasih …  

Pelajaran dari Kekasih: Jangan bilang jatuh cinta sebelum kamu tertawakan akal sehatmu …  

Kekasih, kau hanya pura-pura tak tahu bahwa tangisku dan tangismu bagai bianglala dan pelangi ..

Dan jarak antara jomblo dan galau, sesungguhnya cuma sejarak horison dan cakrawala

Baru kutahu, Kekasih, ternyata mencintai sesederhana menyayat intan dengan sembilu ..

Rinduku makin menggumpal, Kekasih, betapa keras, embun tetes pun denting padaku ...

Sudah ratusan tari kupelajari tapi selalu jatuh bangun kutarikan irama tangismu, Kekasih

Kekasih, kupanggili kamu di padang savana senja itu, kuteriakkan, agar namamu lebih luas dari kesepianku..

Sebaik-baik wajah adalah senyum yang gampang dikenang, Kekasih ...  

Kau bagai anggrek bulan mengenal Tuhan, tapi tak mengenal kesepianku, Kekasih ..  

Aku bukan tak kangen, Kekasih, tapi telah kutenggelamkan rasa itu ke airmata agar lekas kau berlayar menujuku ..

Kekasih, biar cuma Sang Pembeda kuasa memilah benci dan cinta kala sudah aku memilihmu kelak ..

Cintaku tak kena sasar, tapi hidupku mengenaimu, Kekasih

Penantianku menjaring arti, Kekasih, cinta menjala nantikan nanti, cinta dijalin nantikan nanti, takkan kau lolos kupunya kisi

Rumahku beratap tangis, tiangnya kaki yang kau tapakkan tilas waktuku, Kekasih ...

Aku tak ingin menjumlahkan hujan dengan kenangan, takut hasilnya terjun ke jurang ..

Mengais-ngais sisa senyummu di terik bulan adalah jiwa pemulungku yang tabah, Kekasih …

Bangkitlah, Kekasih, kita lebih serentak dari petir. Gelegar kilaunya tak bersamaan. Dukanya kita suka serentak.. o

Sanggup tahan seminggu, tanpa makan minum, tapi tak sanggup kita hidup walau cuma sedetik tanpa harapan, Kekasih  

Kekasih, akulah mataair dari airmatamu kelak setelah kau rindu muasal sunyi …  

Tuhan memang tergantung wasangka. Begitu kusangka Tuhan Maha Asyik, yg mereka sangka musibah padaku cumalah guyonmu padaku,Kekasih

"Menikah itu soal keberuntungan..Mencintai soal martabat," Rahwana ke Dewi Sinta …  

Menggali kubur tak segila menggali dirimu, Kekasih, kian kukeduk kian kaukudap aku telanjang menelan bumi .. 

Tamparlah aku, Kekasih, tumpah ruahkanlah amarah padaku, ketimbang diammu anggun namun berkicauan di twitter tentang diriku …  

Sangat gampang beres-beres pindah kos-kosan, Kekasih, yang susah itu membersihkan kenangannya…  

Sangat gampang beres-beres pindah kos-kosan, Kekasih, yang susah itu membersihkan kenangannya…  

Pada telaga sajakmu tak kulihat riak, Kekasih, tapi sukmaku serasa kertas diombang-ambing ombak dengan tinta memudar  

Jika pd kokok ayam pertama esok belum rampung kubangun cintaku pdmu, Kekasih, berarti cintaku memang tak laut yang kenal tepi  

Kekasih: Kau bangun dua jalanku menujumu: Via belukar dugem atau via sunyi jalan setapak. Kupilih jalan terabas di rimba rindu

Pualam yang terbit di keningmu masih sedingin nisan, Kekasih. Bahkan cintaku pun tak sanggup menghidupkan kembali tangismu

Telah kau sihir aku, Kekasih, dengan kepak sayap kelelawar pada kedua alismu, dan keningmu yang merembulan ..Mati aku ...

Telah kau sihir aku, Kekasih, dengan kepak sayap kelelawar pada kedua alismu, dan keningmu yang merembulan ..Mati aku ... 

Tatapanmu tajam, Kekasih, menikam ribuan penyair di ragaku, darahnya ke kaki langit, garis nasibku padamu ..  

Ini bukan bau tanah biasa di awal hujan. Ini bau jejak dudukmu di tanah basah oleh tangisku yang pertama, Kekasih ...  

Jangan lebih lama lagi kau pandangi senja dan camar2, Kekasih, karena kemanapun berpaling kau akan tetap melihat airmataku  

Kekasih, bagaimana dapat kita satukan tawa sebelum kamu adalah bagian yang sah dari tangisku ...  

Kadang dangkal kadang janggal, jengkal2 jelajah kaki kaki kami kakikan, dekat degub,detak denyut,debar desir...di nadiku  

Semesta semesranya, s'raya bertabur sapa, s'raya bertabur suka, serayakan nestapa ...  

Knp aku suka senja? Krn negeri ini kebanyakan pagi, kekurangan senja, kebanyakan gairah, kurang perenungan --- reminder  

Tahukah kau manusia paling tak berperasaan di muka bumi? Dia yg jauh dr kekasih saat hujan tp tak ia tulis satupun puisi-reminder  

Maka siluetkan tubuhmu berlatar senja, karena tak sanggup kulihat airmatamu, Kekasih ... 

Kita ini kuda, Kekasih. Ekornya di rambutmu yang sorgawi. Ringkiknya pada ubun2 puncak malamku ...

4 komentar:

  1. syairnya luarbiasa ......

    basalintoo.blogspot.com

    BalasHapus
  2. Bajindul sajakmu oh sujiwa Tedjo....... Jancok tenan.
    #tali jiwo.

    BalasHapus
  3. Keren &so sweet kata- katanya suka 😊💕

    BalasHapus
  4. Keren tenan, cuk, kata katamu, kan ku kenang lewat coretan saja, ya, .....

    BalasHapus